Kali ini Mai dan Yoshida ditugaskan untuk melakukan perjalanan bisnis ke Osaka. Karena badai tiba-tiba mendarat lebih awal dari yang diperkirakan, keduanya terjebak di tempat tersebut. Karena tidak dipersiapkan sebelumnya, keduanya kini harus berbagi kamar bersama. Karena dia tahu Yoshida masih perawan dan belum terbiasa dengan perempuan, Mai merasa sangat nyaman sekamar dengannya. Gara-gara hujan deras, payung yang dibawanya tidak berpengaruh sama sekali, sekujur tubuh Mai basah kuyup, bajunya menempel di badan hingga memperlihatkan bra di dalamnya. Karena masih perawan dan belum pernah melihat payudara gadis sebelumnya, Yoshida tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Mai. Mai juga memperhatikan dan menemukan bahwa dia bahkan sengaja membuka bajunya untuk menggodanya. Tanpa diduga, Yoshida tergerak maju, ingin menidurinya. Melihat pemuda lemah lembut dan tampan itu masih perawan, Mai merasa kasihan padanya dan membantunya "lulus" dari keperawanannya. Tapi tak disangka Yoshida sangat kuat. Meski berkali-kali ejakulasi, ia masih bisa terus meniduri Mai sepanjang malam hingga pagi hari. Ini juga pertama kalinya Mai merasa begitu bahagia, perasaan yang tidak bisa diberikan oleh pacarnya, yang tidak akan pernah bisa dia lupakan...
